Mengulik Lore Liyue di Genshin Impact: Refleksi Sejarah Kuno, Mitologi, dan Budaya Tiongkok

Thumbnail Mengulik Lore Liyue di Genshin Impact: Refleksi Sejarah Kuno, Mitologi, dan Budaya Tiongkok

Liyue, negeri kontrak dan batu yang dipimpin oleh Archon Geo, Rex Lapis (Morax), adalah salah satu region paling memesona di Genshin Impact. Terinspirasi oleh kebudayaan Tiongkok kuno, mitologi Taoisme, serta sejarah dinasti-dinasti legendaris, Liyue menghadirkan narasi yang kaya akan filosofi dan kearifan lokal. Artikel ini akan mengungkap keterkaitan lore Liyue dengan budaya, legenda, dan sejarah nyata Tiongkok yang menjadi dasarnya.

Jangan lewatkan juga pembahasan region lainnya, seperti Mengulik Lore Mondstadt di Genshin Impact: Refleksi Sejarah, Mitologi, dan Budaya Eropa. Artikel tersebut membahas bagaimana HoYoverse menghadirkan pesona Eropa abad pertengahan, mulai dari arsitektur Gothik, legenda ksatria, hingga festival tradisional, dalam dunia fantasi Mondstadt.

  1. Arsitektur Liyue: Keagungan Dinasti dan Harmoni Alam

Liyue Harbor dan sekitarnya dirancang dengan detail arsitektur Tiongkok klasik, menggabungkan kemegahan istana kekaisaran dengan keindahan alam:

  • Liyue Harbor: Pelabuhan megah dengan atap genting melengkung dan lentera merah terinspirasi dari Kota Terlarang di Beijing dan kota pelabuhan kuno seperti Quanzhou (pusat Jalur Sutra maritim).
  • Jade Chamber: Istana mengambang milik Ningguang mengingatkan pada legenda Penglai, pulau suci para dewa dalam mitologi Tao.
  • Dihua Marsh & Qingce Village: Pemukiman pedesaan dengan sawah terasering dan rumah kayu mencerminkan keindahan pedesaan Tiongkok seperti Longji Terraces atau Huangshan.
  1. Sejarah Kuno: Dari Archon War ke Transisi Kekuasaan

Lore Liyue banyak terinspirasi dari sejarah Tiongkok kuno, terutama peralihan dari mitos ke pemerintahan manusia:

  • Guili Assembly: Peradaban kuno yang dipimpin Rex Lapis dan Guizhong merujuk pada era Tiga Tokoh Mulia dan Lima Kaisar (San Huang Wudi) dalam legenda Tiongkok.
  • Archon War: Konflik para dewa di Liyue sejalan dengan mitos Pertempuran Kunlun atau persaingan antar-dewa dalam Taoisme.
  • Rite of Descension: Upacara tahunan Rex Lapis turun ke dunia menggemakan ritual kekaisaran Tiongkok untuk memastikan Mandat Langit (Tianming) tetap sah.
  1. Mitologi Taoisme dan Makhluk Suci

Karakter dan makhluk di Liyue sarat simbolisme mitologi Tiongkok:

  • Rex Lapis (Zhongli): Bentuk naga dan kekuatan Geo-nya terinspirasi dari Naga Tiongkok (Long), simbol kekuasaan ilahi dan kemakmuran.
  • Adepti: Makhluk suci seperti Cloud Retainer dan Mountain Shaper mewakili konsep Xian (immortal Tao) yang menguasai elemen alam.
  • Qilin (Ganyu): Karakter Ganyu sebagai manusia-Qilin merujuk pada Qilin, makhluk suci pembawa keberuntungan dalam mitologi Tiongkok.
  • Azhdaha: Naga purba yang berkonflik dengan Rex Lapis mirip legenda Yinglong, naga penguasa air dan tanah.

Baca juga: Referensi Mitologi dan Kisah Islam dalam Lore Sumeru Genshin Impact.

  1. Budaya dan Tradisi: Kontrak, Perdagangan, dan Festival

Kehidupan masyarakat Liyue mencerminkan nilai-nilai tradisional Tiongkok:

  • Kontrak dan Kepercayaan: Filsafat "kontrak" yang dipegang Zhongli terinspirasi dari prinsip Xin (kepercayaan) dalam ajaran Konfusianisme.
  • Liyue Mercantile Guild: Dominasi perdagangan di Liyue Harbor mengacu pada sejarah Tiongkok sebagai pusat Jalur Sutra.
  • Lantern Rite Festival: Festival lentera raksasa terinspirasi dari Festival Lampion (Yuanxiao) dan perayaan Tahun Baru Imlek.
  • Tea Culture: Aktivitas minum teh di Third-Round Knockout mencerminkan tradisi Upacara Teh Tiongkok (Gongfu Cha).
  1. Etimologi dan Simbolisme Nama

Nama-nama dalam lore Liyue mengandung makna filosofis yang dalam:

  • Liyue (璃月): Berarti "Bulan Kristal", melambangkan keabadian dan kemurnian.
  • Zhongli (钟离): Nama yang berarti "Bel Terpisah", merujuk pada konsep waktu dan perlindungan.
  • Qingce Village (青策村): "Desa Kebijakan Hijau", menggambarkan harmoni antara manusia dan alam.
  • Jueyun Karst (绝云间): "Puncak Awan Terpencil", terinspirasi dari pegunungan suci Tao seperti Gunung Wudang.
  1. Tema Naratif: Kontrak vs Perubahan

Kisah Archon Quest Liyue berfokus pada transisi dari pemerintahan dewa ke manusia, mencerminkan sejarah Tiongkok yang bergerak dari mitos ke sistem birokrasi:

  • Kematian Rex Lapis: Metafora akhir era kekaisaran Tiongkok dan transisi ke masyarakat modern.
  • Qixing dan Adepti: Kerjasama antara manusia dan makhluk suci melambangkan keseimbangan Yin-Yang dalam filosofi Tao.
  • Osial, Overlord of the Vortex: Bangkitnya dewa laut jahat mengingatkan pada legenda Gong Gong, dewa air yang memberontak dalam mitologi Tiongkok.
  1. Wilayah dan Legenda Tersembunyi

Setiap area di Liyue menyimpan cerita yang terinspirasi legenda Tiongkok:

  • The Chasm: Tambang purba ini mungkin merujuk pada legenda Youdu, ibu kota dunia bawah dalam mitologi Tao.
  • Mt. Tianheng: Gunung suci tempat pertempuran Archon War mengingatkan pada Gunung Kunlun, pusat alam semesta dalam kepercayaan Tiongkok.
  • Luhua Pool: Kolam indah dengan paviliun terapung terinspirasi dari taman kekaisaran Dinasti Song seperti Taman Surgawi Hangzhou.

Liyue bukan sekadar latar fantasi, tetapi mahakarya yang merangkum keagungan peradaban Tiongkok, dari kepercayaan akan harmoni alam hingga warisan perdagangan dan seni. HoYoverse berhasil menghidupkan filosofi Taoisme, legenda naga, dan estetika dinasti kuno ke dalam dunia yang memikat. Bagi pencinta sejarah dan budaya Tiongkok, menjelajahi Liyue bagai menyusuri lorong waktu ke masa kejayaan Negeri Tirai Bambu.

Jika kamu tertarik mengeksplorasi region lain, simak juga artikel kami tentang Mengulik Lore Inazuma di Genshin Impact: Refleksi Sejarah, Mitologi, dan Budaya Jepang dan Mengungkap Keunikan Lore Sumeru di Genshin Impact: Harmoni Budaya Timur Tengah.