Genshin Impact sukses menciptakan dunia fantasi yang sarat inspirasi budaya nyata, dan Inazuma-region elektrik yang dipimpin oleh Raiden Shogun—menjadi salah satu contoh terbaiknya. Terinspirasi oleh sejarah feodal Jepang, mitologi Shinto-Buddha, serta estetika tradisional, Inazuma menawarkan narasi yang dalam dan penuh simbolisme. Artikel ini akan mengupas hubungan antara lore Inazuma dengan budaya, sejarah, dan kepercayaan Jepang di kehidupan nyata.
Jika kamu tertarik dengan region lain yang kaya akan referensi budaya, jangan lewatkan artikel kami tentang Mengungkap Keunikan Lore Sumeru di Genshin Impact: Harmoni Budaya Timur Tengah dan Inspirasi Islam yang membahas inspirasi budaya Timur Tengah dan Islam dalam dunia Sumeru.
- Arsitektur Inazuma: Nuansa Feodal Jepang dan Simbol Kekuasaan
Desain arsitektur Inazuma menggambarkan kejayaan zaman Edo (1603–1868) dengan sentuhan fantasi elektrik. Berikut elemen khas yang terinspirasi budaya Jepang:
- Tenshukaku (Kastil Shogun): Benteng megah Raiden Shogun mengingatkan pada Kastil Osaka atau Kastil Himeji, simbol kekuasaan shogun yang tak tergoyahkan.
- Torii Gates dan Kuil: Grand Narukami Shrine, tempat suci yang dijaga Yae Miko, menggunakan gerbang torii merah khas kuil Shinto seperti Fushimi Inari Taisha.
- Pemukiman Tradisional: Desa Konda dan wilayah Hanamizaka menampilkan rumah kayu beratap genting dengan taman kering (karesansui), ciri khas arsitektur Jepang klasik.
- Sejarah Feodal dan Kebijakan Isolasi: Sakoku Decree
Lore Inazuma terinspirasi langsung dari kebijakan Sakoku (1639–1853) di Jepang, di mana pemerintah menutup negara dari pengaruh asing. Dalam game, Sakoku Decree dan Vision Hunt Decree yang diterapkan Raiden Shogun mencerminkan:
- Isolasi Politik: Pembatasan akses masuk/keluar Inazuma mirip dengan larangan berdagang dan bepergian di era Edo.
- Penindasan Kebebasan: Penyitaan Vision (kekuatan elemental) melambangkan upaya kontrol pemerintah terhadap kekuatan individu, seperti larangan senjata pada rakyat biasa (katanagari).
- Pemberontakan dan Perlawanan: Konflik antara Shogunate dengan pasukan Sangonomiya terinspirasi dari pemberontakan anti-shogun, seperti Pemberontakan Satsuma (1877).
- Mitologi Shinto dan Yokai dalam Karakter
Inazuma dipenuhi referensi mitologi Jepang, terutama dalam desain karakter dan cerita:
- Raiden Shogun (Ei): Archon Electro ini terinspirasi dari Raijin, dewa petir dalam mitologi Shinto, yang sering digambarkan membawa drum dan mengendalikan badai.
- Yae Miko: Sosok kitsune (rubah mitologi) yang bijak, merujuk pada kitsune-tsuki (possesi rubah) dalam cerita rakyat Jepang. Kuilnya juga mencerminkan peran miko (pendeta wanita Shinto).
- Arataki Itto: Karakter oni (setan bertanduk) yang menggemakan legenda Shuten-douji, oni kuat dari Gunung Oue.
- Sacred Sakura: Pohon sakura suci di Narukami Shrine melambangkan Sakura sebagai simbol kehidupan, kefanaan, dan perlindungan ilahi dalam budaya Jepang.
- Budaya dan Tradisi: Dari Upacara hingga Seni Pedang
Keseharian masyarakat Inazuma mencerminkan tradisi Jepang yang masih lestari:
- Seni Menempa Pedang: Silsilah Isshin dan Amenoma dalam game terinspirasi dari pandai pedang legendaris seperti Masamune dan Muramasa.
- Festival dan Upacara: Event Irodori Festival merefleksikan festival musim semi Jepang (hanami), sementara ritual di kuil mengacu pada matsuri (festival Shinto).
- Tea Ceremony: Aktivitas minum teh di Komore Teahouse (Chubby) terinspirasi dari upacara teh Jepang (chanoyu) yang penuh filosofi.
Baca juga: Bocoran Karakter Baru dan Event Genshin Impact 5.5.
- Etimologi dan Simbolisme Nama
Nama-nama dalam lore Inazuma menyimpan makna filosofis dan historis:
- Inazuma (稲妻): Berarti "kilat" dalam bahasa Jepang, merujuk pada kekuatan Electro dan sifat region yang dinamis.
- Narukami: Berarti "dewa petir", terkait dengan Raiden Shogun sebagai penguasa elektrik.
- Kamisato: Marga Kamisato (misalnya Ayaka) berarti "desa dewa", mencerminkan status keluarga bangsawan yang dekat dengan kuil.
- Tatarasuna: Nama wilayah ini terinspirasi dari Tatara, teknik tradisional penempaan besi di Jepang.
- Tema Naratif: Konflik antara Eternity dan Perubahan
Kisah Archon Quest Inazuma berpusat pada perjuangan Raiden Shogun mempertahankan "keabadian" (eternity) vs desakan rakyat untuk berkembang. Ini merefleksikan dilema Jepang antara mempertahankan tradisi (wa) dan adaptasi modernisasi (sei). Contohnya:
- Visi vs Ambisi: Pengambilan Vision oleh Shogunate melambangkan ketakutan akan perubahan yang mengganggu stabilitas.
- Peran Traveler: Kehadiran Traveler sebagai agen perubahan mengingatkan pada pengaruh Barat yang memaksa Jepang membuka diri di akhir era Sakoku.
- Pulau-Pulau Misterius dan Legenda Lokal
Setiap pulau di Inazuma memiliki cerita unik yang terinspirasi mitos Jepang:
- Yashiori Island: Konflik masa lalu tentang pembunuhan dewa ular Orobashi mengacu pada legenda Yamata no Orochi, ular berkepala delapan yang dikalahkan Susanoo.
- Tsurumi Island: Kabut misterius dan ritual kuno di pulau ini terinspirasi dari cerita yūrei (hantu) dan upacara penyucian dalam Shinto.
- Seirai Island: Badai elektrik abadi di sini melambangkan kekuatan alam yang tak terduga, mirip dengan konsep kamikaze (angin dewa) dalam sejarah Jepang.
Inazuma bukan sekadar latar fantasi, tetapi mahakarya yang menghidupkan kembali semangat Jepang feodal melalui narasi, desain, dan filosofi. Dari kebijakan isolasi ala Sakoku hingga mitologi yokai yang memikat, HoYoverse berhasil merangkai elemen budaya Jepang ke dalam cerita yang relevan dengan konflik modern. Bagi pencinta sejarah dan mitologi Jepang, menjelajahi Inazuma ibarat menyelami buku budaya yang interaktif.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam tentang referensi mitologi dan kisah Islam yang juga dihadirkan dalam dunia Genshin Impact, simak artikel kami tentang Referensi Mitologi dan Kisah Islam dalam Lore Sumeru Genshin Impact. Artikel tersebut mengungkap bagaimana HoYoverse memasukkan elemen-elemen seperti Yajuj Majuj, Gerbang Zulkarnain, dan kisah Nabi Musa-Khidr ke dalam lore Sumeru.