kodefiksi.com – Wuthering Waves Censorship kembali menjadi sorotan setelah update versi 2.2 membawa perubahan desain karakter tanpa pemberitahuan. Komunitas pun menilai hal ini sebagai bentuk sensor tersembunyi, terutama pada Cantarella dan Fleurdelys. Para pemain ramai memperbincangkan topik “Wuthering Waves Censorship” di berbagai forum.
Cantarella Mengalami Perubahan Visual Tanpa Diumumkan
Cantarella, karakter banner terbaru, kini tampil dengan pakaian dalam yang lebih tertutup. Pengembang mengganti desain sebelumnya yang cukup terbuka lewat pembaruan shader kecil. Pengembang langsung menerapkan perubahan ini di semua server tanpa mencantumkannya dalam catatan patch.
Padahal, Cantarella sempat mendapatkan sambutan hangat berkat desain unik dan cerita personal yang memikat. Namun, Para pemain langsung mempertanyakan perubahan mendadak pada tampilannya.
Fleurdelys Juga Terkena Sensor Visual di Wuthering Waves
Tak hanya Cantarella, Pengembang juga memodifikasi desain Fleurdelys. Pemain menemukan tambahan under-shorts yang tidak muncul pada versi sebelumnya. Ini memperkuat dugaan bahwa Wuthering Waves sedang melakukan sensor visual secara sistematis.
Pengembang menyensor game dini untuk menyesuaikannya dengan rating usia 12+, setelah sebelumnya naik ke 16+. Rating yang lebih rendah memungkinkan distribusi yang lebih luas, terutama di pasar global yang ketat terhadap konten sensitif.
Komunitas Beragam Pendapat Soal Sensor
Topik Wuthering Waves Censorship memicu perdebatan panas di Reddit dan media sosial. Sebagian pemain menilai sensor ini berlebihan dan merusak nilai artistik karakter. Namun, ada juga yang memahami bahwa ini adalah strategi Kuro Games untuk menjaga agar game tetap tersedia di berbagai platform.
Pengembang menganggap pendekatan ‘seksi tapi tidak vulgar’ sebagai arah baru yang mereka ambil. Banyak pemain menganggap strategi ini lebih aman dibandingkan mempertahankan desain sensual yang berpotensi diblokir oleh regulator aplikasi.
Masalah Transparansi dan Komunikasi
Keputusan pengembang yang menyensor tanpa pemberitahuan memicu kekecewaan. Banyak yang mengharapkan Kuro Games lebih terbuka, misalnya lewat pengumuman atau hasil survei pemain.
Minimnya komunikasi resmi membuat pemain merasa pengembang mengubah desain secara diam-diam, tanpa menghargai keterlibatan komunitas. Ini bisa berdampak buruk pada kepercayaan pemain di masa depan.
Kasus Sensor Sebelumnya dan Potensi Tren Baru
Sensor bukan hal baru di Wuthering Waves. Sebelumnya, pengembang juga mengubah kostum Scar secara diam-diam. Banyak yang mulai khawatir bahwa Kuro Games akan terus menerapkan censorship tersembunyi pada rilisan mendatang.
Hal ini memperkuat anggapan bahwa industri game asal Tiongkok kini semakin diawasi secara ketat oleh regulator. Para pemain yang mencari game tanpa sensor mungkin akan lebih selektif dalam memilih game gacha ke depannya.
Penutup
Kasus Wuthering Waves Censorship menunjukkan pentingnya komunikasi terbuka antara pengembang dan komunitas. Perubahan desain karakter tanpa transparansi bisa menimbulkan ketidakpuasan, bahkan menggerus loyalitas pemain.
Jika kamu pemain setia Wuthering Waves, jangan ragu menyuarakan pendapat melalui survey resmi. Suara komunitas tetap penting untuk masa depan game ini.
Sumber: SportsKeeda