Dewi Freya, Sang Pencari Cinta - DanMachi Spotlight

Thumbnail Dewi Freya, Sang Pencari Cinta - DanMachi Spotlight

Anime DanMachi atau Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? tidak hanya menawarkan kisah petualangan Bell Cranel yang seru, tetapi juga karakter para dewa yang memikat, salah satunya adalah Freya, Dewi Kecantikan. Kehadirannya yang kuat dan perilakunya menciptakan intrik yang membuat penggemar penasaran: mengapa Freya begitu terobsesi pada Bell? Pada tulisan ini penulis akan mencoba mengupas karakter Freya di anime DanMachi, sifat obsesifnya terhadap Bell Cranel, serta dampaknya pada cerita dan Orario.

Mengenal Sosok Freya dan Kecantikannya yang Menakjubkan

Freya diangkat dari mitologi Norse, di mana ia dikenal sebagai dewi cinta, kecantikan, perang, dan kesuburan. Sejak hidup di dunia para dewa, Freya dikenal memiliki kecantikan yang luar biasa. Sebagai pemimpin dari Freya Familia, Freya terkenal dengan kecantikannya yang luar biasa, bahkan di kalangan dewa. Berambut perak panjang, berkulit seputih salju, dan bermata ungu (di anime), Freya memancarkan aura yang memikat siapa saja. Penampilannya selalu dihiasi dengan pakaian yang menggoda, memancarkan pesona yang luar biasa. Namun, kecantikannya bukanlah daya tarik utamanya, melainkan kekuatan dan kemampuan unik yang dimilikinya sebagai Dewi Kecantikan.

Kemampuan Charm Milik Freya

Freya memiliki kekuatan Charm, yang membuatnya mampu menarik perhatian dewa, manusia, bahkan monster sekalipun. Dengan kekuatan ini, ia dapat membangkitkan hasrat atau bahkan membuat seseorang tunduk sepenuhnya padanya. Pesona Freya begitu besar hingga ia bisa membuat seluruh kota Orario berada di bawah kendalinya hanya dengan satu tatapan. Dia juga memiliki kemampuan Discerning Eye, sebuah kekuatan untuk melihat warna dan kilauan jiwa. Dengan kemampuan ini, Freya bisa menilai potensi petualang dari kejauhan, memilih mereka yang memiliki potensi luar biasa. Dalam kasus Bell, jiwanya yang transparan dan bersih menarik perhatian Freya secara mendalam.

Sebelum turun ke dunia fana, Freya tinggal di surga bersama para dewa lainnya. Namun, kehidupannya di sana tidak selalu berjalan mulus. Ada berbagai konflik, dan Freya adalah salah satu dewi yang tidak bisa hanya diam dan menyaksikan dari kejauhan. Ia sering menggunakan kekuatan Discerning Eye-nya. Kemampuan ini menjadi salah satu alasan Freya sangat selektif dalam memilih pengikutnya di dunia, karena baginya hanya jiwa yang benar-benar unik dan cemerlang yang layak berada di sisinya.

Freya sendiri sebenarnya tidak berniat meninggalkan surga, tetapi suatu ketika, ia menerima tantangan dari Hera atas permintaan Zeus. Tantangan ini mengharuskan Freya untuk turun ke Orario, kota di dunia manusia, untuk membantu mengembangkan para petualang yang memiliki potensi luar biasa. Freya menerima tantangan ini, meskipun ia harus kehilangan beberapa anggota Familia-nya sebagai bagian dari kesepakatan. Pengalaman tersebut mengajarkannya tentang kekuatan, kehilangan, dan harga yang harus dibayar demi sebuah tujuan. Dalam hal ini, Freya belajar untuk menjadi lebih ambisius dan tak segan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Obsesi Freya terhadap Bell Cranel

Freya melihat Bell Cranel bukan hanya sebagai petualang biasa, tetapi sebagai jiwa yang murni dan berpotensi luar biasa. Sejak pertama kali melihatnya, Freya terpesona dan terus memperhatikan setiap langkah Bell. Obsesi ini bukan sekadar ketertarikan biasa, melainkan dorongan untuk “memiliki” Bell sebagai petualang yang ia bentuk sendiri, sekaligus sosok yang tak ingin ia biarkan dimiliki orang lain.

Freya bukan hanya ingin melihat Bell berkembang, ia merasa perlu untuk mengujinya, membentuknya, dan membuatnya tumbuh menjadi seseorang yang lebih kuat, bahkan jika itu berarti mempertaruhkan nyawanya. Seperti yang terlihat dalam pertarungan Bell melawan Minotaur, di mana Freya secara tidak langsung mengatur agar Bell menghadapi monster itu. Pertarungan tersebut hampir merenggut nyawa Bell, tetapi keberhasilannya dalam mengalahkan Minotaur membuat Bell tumbuh lebih kuat dengan sangat cepat, memenuhi harapan Freya.

Obsesi Freya terhadap Bell juga membuatnya berseteru dengan dewi-dewi lain, seperti Ishtar, yang juga menunjukkan ketertarikan terhadap Bell. Ketika Ishtar mencoba menculik Bell dan mencoba menundukkannya dengan kekuatan charm-nya, Freya tidak tinggal diam. Dalam salah satu aksi paling dramatisnya, Freya turun tangan secara langsung, menyerang Distrik Hiburan dan menghancurkan Familia Ishtar. Ishtar pun dikirim kembali ke surga setelah kekalahan telak yang diberikan oleh Freya dan Familia-nya. Hal ini menunjukkan bahwa Freya tidak akan membiarkan siapa pun, bahkan dewi lain, mengklaim Bell sebagai miliknya.

Freya Menyamar Sebagai Syr untuk Mendekati Bell

Dalam usahanya untuk lebih dekat dengan Bell tanpa menunjukkan identitas aslinya, Freya sering menyamar sebagai seorang gadis bernama Syr, yang bekerja sebagai pelayan di Hostess of Fertility. Dengan nama Syr, Freya bisa mendekati Bell dengan cara yang lebih personal dan tanpa kecurigaan. Lewat karakter ini, Freya menunjukkan sisi lembut yang tidak terlihat ketika ia berperan sebagai dewi. Namun, lama-kelamaan, kehadiran Syr mulai memudar seiring dengan meningkatnya obsesi Freya terhadap Bell, hingga akhirnya identitas Syr hampir lenyap di bawah hasrat Freya yang semakin menggebu.

Sejak turun ke Orario, Freya belajar tentang ambisi, cinta, dan konflik secara langsung, dan ini memperkaya perasaannya, terutama ketika ia terlibat dalam kehidupan Bell. Freya melihat Bell sebagai sosok yang dapat membawanya keluar dari rutinitas abadi yang sering dialami oleh para dewa, dan dengan itu, Bell menjadi semacam "Odr" bagi Freya, istilah yang dalam mitologi Norse merujuk pada pasangan jiwa atau kekasih abadi.

Obsesi Freya terhadap Bell memiliki dampak besar, tidak hanya bagi Bell, tetapi juga pada keseimbangan kekuatan di Orario. Sebagai pusat perhatiannya, Bell seringkali berada dalam situasi yang mengancam nyawa, karena kehadiran Freya menyebabkan ketegangan dengan dewa-dewa lain. Konflik antara Freya dan Ishtar, yang berujung pada kehancuran Distrik Hiburan, adalah bukti nyata bahwa obsesi Freya bisa mempengaruhi tatanan sosial dan ekonomi Orario.

Selain itu, anggota dari Freya Familia sendiri turut merasakan ketidakpastian akibat obsesinya yang berlebihan pada Bell. Biasanya, siapa pun yang menarik perhatian Freya akan bergabung dengan Familianya. Namun, Bell adalah pengecualian, yang menimbulkan rasa cemburu dan ketidakpuasan di antara pengikut setianya.

Kesimpulan

Kesimpulannya, obsesi Freya pada Bell Cranel bukan sekadar ketertarikan biasa. Sebagai dewi kecantikan dan cinta, Freya melihat Bell sebagai sosok istimewa. Dalam Bell, Freya menemukan harapan dan tujuan yang jarang ditemui di antara manusia biasa. Dorongan kuat untuk memiliki Bell membuat Freya siap menghadapi risiko besar, bahkan di hadapan para dewa lainnya. Akhirnya, hubungan mereka tidak hanya menjadi kisah cinta sepihak tetapi juga membawa dinamika menarik yang merubah jalan hidup keduanya. Misteri ini akan terjawab seiring perkembangan cerita, tetapi obsesi Freya akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari karakter dan dunia DanMachi.

Referensi: Fandom.