Genshin Impact, salah satu game paling populer sejak dirilis pada tahun 2020, kini menghadapi guncangan besar akibat denda senilai $20 juta dari Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat. Denda ini terkait dengan sistem gacha dalam game tersebut yang dianggap menyesatkan, serta pelanggaran terhadap perlindungan data anak-anak. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa yang terjadi, mengapa ini penting, siapa yang terlibat, kapan hal ini terjadi, dan bagaimana dampaknya terhadap pengembang dan komunitas pemain.
FTC menjatuhkan denda sebesar $20 juta kepada HoYoverse, pengembang Genshin Impact, setelah mengajukan tuduhan terkait sistem gacha yang tidak transparan dan pelanggaran privasi data anak-anak. Sistem gacha ini memungkinkan pemain untuk menghabiskan uang sungguhan demi mendapatkan item atau karakter tertentu. Namun, peluang mendapatkan hadiah yang diinginkan sangat kecil, sehingga memicu tuduhan bahwa sistem ini mirip dengan perjudian.
Selain itu, FTC menemukan bahwa HoYoverse mengumpulkan data pribadi dari anak-anak di bawah usia 13 tahun tanpa persetujuan orang tua, melanggar aturan Children's Online Privacy Protection Act (COPPA).
Kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut dua isu besar dalam industri game: transparansi dalam mekanisme monetisasi dan perlindungan pemain muda. Sistem gacha, yang mirip dengan loot box, telah lama menjadi kontroversi global karena dianggap mengeksploitasi pemain untuk menghabiskan uang tanpa jaminan hasil. Dalam kasus Genshin Impact, FTC menyoroti bagaimana sistem ini dipromosikan melalui konten yang mungkin menyesatkan.
Misalnya, pada tahun 2021, HoYoverse membayar seorang streamer populer, SSSniperwolf, sebesar $100.000 untuk mempromosikan fitur gacha. Video promosi tersebut menunjukkan keberhasilan mendapatkan karakter bintang lima dalam 12 kali percobaan, yang menurut FTC tidak realistis dan tampaknya telah dimanipulasi untuk meningkatkan daya tarik sistem gacha.
Berbicara mengenai gacha di Genshin Impact, HoYoverse juga menambah jenis banner yang berisi beberapa karakter. Banner tersebut bernama Chronicled Wish, simak selengkapnya pada artikel Apa Itu Chronicled Wish dan Bedanya dengan Banner Limited di Genshin Impact?.
HoYoverse, sebagai pengembang Genshin Impact, menjadi pusat perhatian dalam kasus ini. FTC, melalui Direktur Biro Perlindungan Konsumen Samuel Levine, menuduh HoYoverse menggunakan "taktik gelap" untuk memanipulasi pemain muda agar menghabiskan uang pada peluang yang rendah. Selain itu, komunitas pemain, terutama anak-anak dan remaja, menjadi kelompok yang paling terpengaruh oleh praktik ini.
Proses hukum dimulai pada musim panas 2023, dengan investigasi intensif terhadap praktik bisnis HoYoverse. Pada Januari 2025, HoYoverse akhirnya setuju untuk menyelesaikan kasus ini dengan membayar denda $20 juta dan mematuhi berbagai aturan baru, termasuk penghentian penjualan gacha kepada pengguna di bawah 16 tahun tanpa persetujuan orang tua.
Sebagai bagian dari penyelesaian, HoYoverse harus mematuhi sejumlah langkah korektif:
- Penghapusan Data Anak: Semua data pribadi anak-anak di bawah usia 13 tahun yang telah dikumpulkan akan dihapus secara permanen.
- Transparansi Sistem Gacha: HoYoverse diwajibkan untuk mengungkap peluang mendapatkan hadiah dan nilai tukar mata uang virtual secara jelas.
- Batasan Usia: Penjualan gacha hanya dapat dilakukan kepada pengguna di atas 16 tahun dengan persetujuan orang tua.
- Perubahan Mekanisme Pembelian: Pembelian gacha kini harus menggunakan uang langsung tanpa melalui konversi mata uang virtual, guna menghindari kebingungan pemain.
HoYoverse mengklaim bahwa mereka tidak mengakui tuduhan tersebut sepenuhnya, tetapi memilih untuk menyelesaikan kasus ini demi menjaga kepercayaan komunitas pemain. Namun, kasus ini menandai momen penting dalam sejarah regulasi industri game, menunjukkan bahwa pemerintah mulai mengambil langkah tegas terhadap praktik-praktik yang dianggap tidak adil.
Baca juga: Bocoran Karakter Mizuki dan Perubahan Menarik Arlecchino di Genshin Impact 5.4.
Denda $20 juta ini memberikan peringatan keras bagi industri game untuk lebih transparan dan bertanggung jawab dalam mengelola monetisasi serta melindungi pemain muda. Untuk pemain, kasus ini juga menjadi pengingat untuk lebih bijak dalam mengelola pengeluaran di dalam game. Dengan perubahan yang diwajibkan pada sistem gacha Genshin Impact, masa depan game ini akan menarik untuk diikuti, terutama bagaimana HoYoverse memenuhi tuntutan regulasi sambil tetap mempertahankan basis pemain yang setia.