Nominasi The Game Awards 2024 telah diumumkan, dan seperti biasa, ada kontroversi yang menarik perhatian para gamer. Salah satu penyebab utamanya adalah masuknya Elden Ring: Shadow of the Erdtree - bukan sebagai game baru, tetapi sebagai ekspansi atau DLC dari game yang rilis pada tahun 2022. Banyak pihak bertanya-tanya: apakah DLC layak untuk bersaing di kategori Game of the Year (GOTY) melawan game-game standalone lainnya?
Tidak bisa disangkal bahwa Shadow of the Erdtree adalah karya luar biasa. Dengan narasi mendalam, desain seni yang memukau, dan gameplay yang menantang, ekspansi ini mendapat banyak pujian. Bahkan, beberapa gamer menganggap kontennya lebih kaya daripada beberapa game AAA yang dirilis pada tahun 2024.
Namun, inilah masalahnya: ekspansi ini tetap bergantung pada game utama, Elden Ring. Untuk memainkannya, pemain harus memiliki Elden Ring dan mencapai level tertentu dalam permainan, yang artinya DLC ini tidak berdiri sendiri. Bandingkan dengan Miles Morales dari Marvel’s Spider-Man, yang meskipun menggunakan aset game utama, dirancang sebagai game standalone.
Banyak yang berargumen bahwa nominasi ini terasa seperti "mengambil tempat" yang seharusnya bisa diberikan kepada game standalone lainnya, seperti Prince of Persia: The Lost Crown atau Black Myth: Wukong.
Apakah DLC Layak Masuk GOTY?
Keputusan Geoff Keighley, penyelenggara The Game Awards, untuk mengizinkan DLC masuk dalam nominasi GOTY tahun ini memang kontroversial. Sebelumnya, kategori terpisah seperti "Best Game Expansion" sudah tersedia di acara lain, seperti Golden Joystick Awards. Namun, memasukkan DLC ke dalam kategori GOTY dianggap tidak adil bagi game-game baru yang dirancang dari nol.
Meskipun demikian, beberapa argumen mendukung nominasi ini:
Kualitas di Atas Kuantitas
DLC ini menawarkan pengalaman bermain yang lebih mendalam dibandingkan beberapa game penuh. Banyak gamer bahkan merasa lebih puas dengan Shadow of the Erdtree dibandingkan game AAA baru yang dirilis tahun ini.Aturan Resmi
Keputusan untuk mengizinkan ekspansi masuk kategori GOTY sesuai dengan aturan The Game Awards tahun ini. Hal serupa juga terjadi pada Cyberpunk 2077: Phantom Liberty tahun lalu.Peningkatan Standar Industri
Nominasi ini memotivasi pengembang lain untuk terus meningkatkan kualitas ekspansi atau DLC mereka.
Meskipun memiliki kelebihan, masuknya Shadow of the Erdtree ke GOTY memunculkan beberapa kritik tajam. Banyak yang menyerukan agar kategori khusus untuk DLC/ekspansi ditambahkan ke The Game Awards agar lebih adil. Hal ini juga membantu menghindari perbandingan langsung antara DLC dan game baru yang dirancang dari nol.
Salah satu kritik utama adalah bahwa fokus pada DLC atau ekspansi besar seperti ini dapat menggeser perhatian dari game-game indie atau proyek kreatif yang lebih kecil. Kritik lain mengarah pada kecenderungan industri yang semakin memprioritaskan anggaran besar dan nama besar daripada inovasi.
Shadow of the Erdtree adalah ekspansi yang luar biasa dan pantas mendapat pengakuan. Namun, apakah ia cocok masuk kategori GOTY? Jawabannya tergantung sudut pandang. Jika melihat kualitasnya, jelas DLC ini berada di level tertinggi. Namun, jika mempertimbangkan keadilan terhadap game-game standalone, keputusannya menjadi lebih sulit diterima.
Dengan kontroversi ini, The Game Awards diharapkan dapat memperbaiki kategorisasi di masa depan. Apakah Shadow of the Erdtree akhirnya membawa pulang gelar GOTY atau tidak, satu hal yang pasti: perdebatan ini menunjukkan bahwa penghargaan ini terus menjadi ajang penting untuk menilai standar tertinggi dalam industri game.
Referensi: Forbes.